Jumat, 28 Desember 2007

Pemerintah Indonesia Kutuk Pembunuhan Benazir Bhutto

Pemerintah Republik Indonesia mengutuk aksi teror politik yang mengakibatkan terbunuhnya mantan Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhutto dan sejumlah pengikutnya pada saat melakukan kampanye di Rawalphindi. Hal tersebut dikemukakan oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri RI Kristiarto Soeryo Legowo di Jakarta, Kamis malam(27/12).

"Dengan ini Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga almarhum dan bangsa Pakistan, "ungkapnya.

Menurutnya, pemerintah RI juga merasa prihatin atas lingkaran kekerasan politik dari berbagai penjuru yang terus berlangsung di Pakistan.

"Pemerintah RI berharap Pemerintah Pakistan dapat segera memulihkan situasi dan memajukan stabilitas politik dengan menempuh cara-cara yang adil dan demokratis, " katanya.

Pemimpin oposisi Pakistan Benazir Bhutto tewas dalam sebuah serangan senjata dan bom bunuh diri yang terjadi saat aksi unjuk rasa di kota Rawalpindi, Kamis. Benazir Bhutto (54) meninggal di rumah sakit di Rawalpindi. Televisi Ary-One mengatakan ia tertembak di bagian kepala.

Sementara itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono "shock" ketika mendengar berita mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto meninggal akibat serangan bom bunuh diri. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun menyampaikan, belasungkawa atas terbunuhnya mantan PM Pakistan Benazir Bhutto dan mengutuk aksi kekerasan tersebut di negara itu.

"Pemerintah ikut berduka terhadap tragedi ini bukan hanya kepada keluarga almarhumah tetapi juga kepada seluruh rakyat dan pemerintahan Pakistan, " katanya usai pertemuan mendadak dengan Menlu Hassan Wirajuda, di Kantor Presiden, Jakarta.

Presiden mengharapkan, keamanan Pakistan dapat dipulihkan, hukum ditegakkan dan demokrasi dihormati. Serta, aksi kekerasan di Pakistan tidak berkembang ke arah yang lebih buruk yang bisa memecah belah bangsa Pakistan.

Menurut SBY., pada peristiwa itu tidak saja pengikut Benazir Bhutto yang terbunuh tetapi juga pendukung mantan PM Pakistan Nawas Sharif. (sumber : eramuslim.com)

Tidak ada komentar: